Kamis, 02 Mei 2013

13 Negara Bahas Megathrust 8,9 SR di Mentawai

Metrotvnews.com, Padang: Sebanyak 13 negara berkumpul di Padang untuk membahas ancaman gempa besar (megathrust) di zona zubduksi Mentawai, Sumatra Barat.

Acara bertajuk International Table Top Exercise (TTX) Mentawai Megathrust diselenggarakan hari ini hingga dua hari kedepan. Hadir sebanyak 251 orang dari ASEAN, Australia, Selandia Baru, Amerika, dan beberapa negara Eropa.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Senin (22/4), mengatakan, TTX merupakan pelatihan peningkatan kapasitas dan kesiapan penanggulangan bencana yang mengkaloborasi Indonesia dan luar negeri, untuk membangun kawasan yang tangguh khususnya ancaman Megathrust di Mentawai.

Menurut Syamsul, TTX meliputi pelatihan sistem peringatan dini tsunami, manajemen kedaruratan, mekanisme kerjasama internasional saat bencana, mekanisme penggunaan aset-aset militer dalam masa tanggap darurat, peran masyarakat internasional, serta sesi berbagi pengalaman menangani gempa dan tsunami dengan pemerintah Jepang.

Selain itu, julas Syamsul, juga ada sesi latihan bersama. Skenario ini disusun untuk mengetahui tingkat kesiapan serta solusi terhadap kemungkinan kebutuhan saat tanggap darurat.

Dia menambahkan, TTX menyasar sinergisitas lintas sektoral, penguatan mekanisme komando, komunikasi dan koordinasi sipil-militer, penguatan mekanisme penanggulangan bencana alam yang melibatkan pelaku multi nasional, dan terhimpunnya masukan untuk mekanisme bantuan internasional bagi Indonesia maupun regional yang relevan, serta terwujudnya ketahanan regional terhadap bencana alam.

"Perlu diketahui bahwa Pemerintah Indonesia telah menyusun master plan pengurangan resiko bencana tsunami," ujarnya.

Ada empat komponen dalam master plan yakni, penguatan sistem peringatan dini, pembangunan dan peningkatan tempat pengungsian sementara, penguatan kapasitas kesiapan dan pengurangan resiko bencana, serta pengembangan kemandirian menghadapi bencana.

"Pemerintah masih terus menyempurnakan master plan ini agar kontekstual dan benar-benar manfaat. Rangkaian pelatihan dalam konteks Mentawai Megathrust Disaster Exercise (DIREx), diharapkan memberi sumbangsih untuk penyempurnaan," tandasnya.

Acara ini sendiri pada akhirnya mendorong peserta membentuk standart operating prosedure (SOP), untuk kemudian diterapkan dalam gladi posko dan gladi lapangan di Mentawai tahun 2014.

Terkait anggaran untuk bencana, Syamsul mengaku membutuhkan dana sekitar Rp15 triliun. Untuk tahun 2013, dikatakannya, BNPB telah mendapatkan dana sebesar Rp1 triliun untuk tanggap darurat.

"Kita akui dana sebesar itu tak cukup, sebab itu kita berharap sinergisitas antara pemerintah daerah dengan pelaku usaha," sebutnya.

Menanggapi acara TTX ini, staff Divisi Informasi dan Komunikasi Yayasan Citra Mandiri (YCM), Pinda Simanjuntak mengatakan, acara demikian bagus, tapi peserta dari Mentawai sendiri hanya dua orang.

"Isunya Mentawai, tapi kok pesertanya sedikit dari Mentawai. Bahkan, pejabat pemerintahan Mentawai tak ada yang hadir," imbuhnya.

Menurutnya, harusnya acara ini diadakan di Mentawai, sehingga masyarakat di pelosok pun paham dengan ancaman megathrust, dan mereka menjadi lebih siap. "Rencana gladi posko dan gladi lapangan pada tahun 2014, juga sangat tak efektif. Gempa dan tsunami tak bisa diprediksi kapan terjadinya, gimana kalau terjadi sebelum agenda yang ditetapkan," katanya.

Megathrust 8,9 di Mentawai menjadi leading issu, bermula ketika geolog Institut Teknologi California, Kerry Sieh, mengintensifkan meneliti patahan Sumatra di zona subduksi sekitar Siberut. Penelitian sama kemudian dilanjutkan oleh Danny Hilman Natawijaya.

Sementara itu, peneliti kesiapsiagaan dari LIPI, Irina Rafliana, mengatakan, harusnya pemerintah mendengarkan dulu masyarakat Mentawai itu maunya apa.

"Untuk meminalisir resiko megathrust 8,9 SR, harusnya pemerintah bersentuhan dengan masyarakat Mentawai. Kalau TTX ini tak melibatkan Mentawai secara keseluruhan, mestinya Megathrust Sumbar saja isu yang diangkat," sebutnya.

Dia juga sangat mengkhawatirkan, sosio-kultural dan tatanan nilai masyarakat Mentawai tercerabut jika terlalu banyak intervensi penanganan bencana dari pihak luar. (Yose Hendra)

http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/04/22/3/148628/13-Negara-Bahas-Megathrust-89-SR-di-Mentawai
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: