Metrotvnews.com, Padang: Sebanyak 13 negara berkumpul
di Padang untuk membahas ancaman gempa besar (megathrust) di zona
zubduksi Mentawai, Sumatra Barat.
Acara bertajuk International Table Top Exercise (TTX) Mentawai
Megathrust diselenggarakan hari ini hingga dua hari kedepan. Hadir
sebanyak 251 orang dari ASEAN, Australia, Selandia Baru, Amerika, dan
beberapa negara Eropa.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif,
Senin (22/4), mengatakan, TTX merupakan pelatihan peningkatan kapasitas
dan kesiapan penanggulangan bencana yang mengkaloborasi Indonesia dan
luar negeri, untuk membangun kawasan yang tangguh khususnya ancaman
Megathrust di Mentawai.
Menurut Syamsul, TTX meliputi pelatihan sistem peringatan dini tsunami,
manajemen kedaruratan, mekanisme kerjasama internasional saat bencana,
mekanisme penggunaan aset-aset militer dalam masa tanggap darurat, peran
masyarakat internasional, serta sesi berbagi pengalaman menangani gempa
dan tsunami dengan pemerintah Jepang.
Selain itu, julas Syamsul, juga ada sesi latihan bersama. Skenario ini
disusun untuk mengetahui tingkat kesiapan serta solusi terhadap
kemungkinan kebutuhan saat tanggap darurat.
Dia menambahkan, TTX menyasar sinergisitas lintas sektoral, penguatan
mekanisme komando, komunikasi dan koordinasi sipil-militer, penguatan
mekanisme penanggulangan bencana alam yang melibatkan pelaku multi
nasional, dan terhimpunnya masukan untuk mekanisme bantuan internasional
bagi Indonesia maupun regional yang relevan, serta terwujudnya
ketahanan regional terhadap bencana alam.
"Perlu diketahui bahwa Pemerintah Indonesia telah menyusun master plan pengurangan resiko bencana tsunami," ujarnya.
Ada empat komponen dalam master plan yakni, penguatan sistem peringatan
dini, pembangunan dan peningkatan tempat pengungsian sementara,
penguatan kapasitas kesiapan dan pengurangan resiko bencana, serta
pengembangan kemandirian menghadapi bencana.
"Pemerintah masih terus menyempurnakan master plan ini agar kontekstual
dan benar-benar manfaat. Rangkaian pelatihan dalam konteks Mentawai
Megathrust Disaster Exercise (DIREx), diharapkan memberi sumbangsih
untuk penyempurnaan," tandasnya.
Acara ini sendiri pada akhirnya mendorong peserta membentuk standart
operating prosedure (SOP), untuk kemudian diterapkan dalam gladi posko
dan gladi lapangan di Mentawai tahun 2014.
Terkait anggaran untuk bencana, Syamsul mengaku membutuhkan dana sekitar
Rp15 triliun. Untuk tahun 2013, dikatakannya, BNPB telah mendapatkan
dana sebesar Rp1 triliun untuk tanggap darurat.
"Kita akui dana sebesar itu tak cukup, sebab itu kita berharap
sinergisitas antara pemerintah daerah dengan pelaku usaha," sebutnya.
Menanggapi acara TTX ini, staff Divisi Informasi dan Komunikasi Yayasan
Citra Mandiri (YCM), Pinda Simanjuntak mengatakan, acara demikian bagus,
tapi peserta dari Mentawai sendiri hanya dua orang.
"Isunya Mentawai, tapi kok pesertanya sedikit dari Mentawai. Bahkan,
pejabat pemerintahan Mentawai tak ada yang hadir," imbuhnya.
Menurutnya, harusnya acara ini diadakan di Mentawai, sehingga masyarakat
di pelosok pun paham dengan ancaman megathrust, dan mereka menjadi
lebih siap. "Rencana gladi posko dan gladi lapangan pada tahun 2014,
juga sangat tak efektif. Gempa dan tsunami tak bisa diprediksi kapan
terjadinya, gimana kalau terjadi sebelum agenda yang ditetapkan,"
katanya.
Megathrust 8,9 di Mentawai menjadi leading issu, bermula ketika geolog
Institut Teknologi California, Kerry Sieh, mengintensifkan meneliti
patahan Sumatra di zona subduksi sekitar Siberut. Penelitian sama
kemudian dilanjutkan oleh Danny Hilman Natawijaya.
Sementara itu, peneliti kesiapsiagaan dari LIPI, Irina Rafliana,
mengatakan, harusnya pemerintah mendengarkan dulu masyarakat Mentawai
itu maunya apa.
"Untuk meminalisir resiko megathrust 8,9 SR, harusnya pemerintah
bersentuhan dengan masyarakat Mentawai. Kalau TTX ini tak melibatkan
Mentawai secara keseluruhan, mestinya Megathrust Sumbar saja isu yang
diangkat," sebutnya.
Dia juga sangat mengkhawatirkan, sosio-kultural dan tatanan nilai
masyarakat Mentawai tercerabut jika terlalu banyak intervensi penanganan
bencana dari pihak luar. (Yose Hendra)
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/04/22/3/148628/13-Negara-Bahas-Megathrust-89-SR-di-Mentawai
Bookmarks
Archive
Popular Posts
-
Kedudukan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dalam pelaksanaan didalam perusahaan menempati posisi yang s...
-
e-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun tekn...
-
Ilustrasi Aksi Demo Manajemen aksi adalah tata cara dan hal-hal yang perlu diperhatikan ketika para mahasiswa/ pendemo hendak melakuk...
-
Metrotvnews.com, Padang: Sebanyak 13 negara berkumpul di Padang untuk membahas ancaman gempa besar (megathrust) di zona zubduksi Mentawai...
-
Pemda Mentawai Dinilai Tidak Serius Mengurus Bantuan Pendidikan Yang Telah Diajukan Mahasiswa Mentawai Tahun 2012. Berita miring te...
-
Memperbaiki laptop adalah menganalisa gejala masalah secara akurat. Sebagai contoh, beberapa orang akan terburu-buru dan segera membeli bate...
-
Fungsi perencanaan sebaiknya sudah dilakukan DPRD Mentawai sejak proses penjaringan aspirasi masyarakat ( need assessment ) hingga pene...
-
Ghiboo.com - Masih ingat dengan Trojan. Kali ini virus tersebut berusaha 'menyerang' sistem komputer di perbankan. Berdasarkan da...
Test Footer
Kamis, 02 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)